Kaca:Babad Kayu Selem.pdf/49

Kaca puniki kavalidasi

42

2. Berkata manusia rekaan itu," Sudah cukup masuk dan dimengerti oleh hamba, tidak ubahnya sebagai niskala yang sejati." Berkata

3. lagi sang Adi Guru, "Kamu taru Reka kalau demikian sekarang ada lagi pemberianku. Boleh engkau menjadi guru bagi orang-orang Bali semuanya sebab belum ada bujangga di Bali. mak- na pengetahuan itu, lebih-lebih untuk menyelesaikan upacara dewata. Jangan lalai dan lengah, sebab sangat bernilai

4. utama. Boleh kamu menjadi bujangga untuk Orang-orang Baliaga, sampai keturunanmu selama tiga keturunan. Lagi, masih ada pemberitahuanku kepadamu, ingatlah jangan dilupakan. maksud- nya agar kamu menyebarluaskan kepada keturunanmu

b.1. nanti, agar diketahui dan diingat asal-usulnya. Kelak kemudian, kalau ada keturunanku, keturunan kakakku Mpu Gnijaya, agar keturunanmu menjaga, boleh menyembah waktu kematian

2. keturunanku. Tetapi keturunanku tidak diperkenankan menyem- bah keturunanmu. Apa sebabnya? Karena kamu berguru kepadaku, lebih-lebih karena kelahiranmu berbeda dengan aku. Demikianiah,

3. ingatlah selalu kepada memberitahuanku, akibatnya. Begini lagi anakku Kayu Reka karena kamu telah melaksanakan upacara podgala. sekarang kamu diberi nama Mpu Bandesa Dryakah sebab engkau berasal dari sisa batang pohon, masa lalu.

4. Tetapi kamu mengucapkan weda astawa Mpu, me- laksanakan upacara pangentas tatapi yang engkau upacarai pangentas ialah seluruh orang-orang Baliaga. "Diterima dan disetujui hal itu Oleh Mpu Dryakah sebab alas kehendak

27a. 1. Sang Guru Nabe tidak boleh dibantah. Lagi ditambahkan oleh Abra Sinuhun," Anakku Mpu Dryakah, ada lagi pemberitahuan bapakmu, nanti kalau waktunya engkau meninggal, disucikan oleh keturunanmu tidak boleh diupacara oleh

2. sang Brahmana, tetapi diupacara pangentas, boleh mohon di Kahyangan. Apa sebabnya? Karena kamu bukanlah berasal dari manusia sejati, tetapi setelah selesai keturuanmu mengupacarai mayatmu, melaksakan upacara pitra yadnya, tetapi tiga turunan:

3. kalau sudah lebih dari tiga keturunan, waktu itu barulah boleh Sang Resi Siwa Budha menyelesaikan upacaramu nanti. Demikian dan ingatkan, beri tahukan juga keturunanmu." Sangat berbahaya, anugrah yang bijaksana. Dekmikian