Kaca:Dongeng Panji Dalam Kesusastraan Bali.pdf/135

Kaca puniki kavalidasi

2.6.2. Terjemahan

Naga Lolok

Tersebutlah raja paha mempunyai seorang putri dan raja Koripan mempunyai seorang putra.

Diceritakan Raden Galuh Daha mendapatkan tuma di kainnya. Beliau kasihan membunuh turna itu karena gemuknya. Tuma itu dipelihara dan diberi makan darah seharga satu kepeng. Darah itu habis dimakannya. Keesokan harinya dibelikan darah seharga dua kepeng , habis juga termakan. Dua hari kemudian tuma itu dibelikan darah seharga tiga kepeng, habis juga termakan. Si tuma makin hari makin besar. Kemudian ia makan darah seharga empat sampai lima kepeng dan selanjutnya ·seharga lima puluh kepeng. Sekarang badannya sebesar lesung. Karena besarnya, raja khawatir kalau-kalau si tum.a bertambah besar lagi. Kalau bertambah besar, raja akan sulit mencarikan darah. Oleh karena itu, tuma itu dibunuh. Kulitnya dijemur akan dipakai untuk menutup kendang. Setelah kulitnya dipasang pada kendang, raja mengeluarkan pengumuman,

" Barang siapa dapat menebak kulit yang dipakai menutup kendang kendang itu, akan diberi upah Raden Galuh". Dengan adanya pengumuman itu, banyak raja ikut menebak, tetapi tidak seorang pun dapat menebaknya. Diceritakan ada seekor burung perkutut dapat berbicara seperti manusia, lalu menghadap Ida Raden Galuh, " Apakah Tuan Putri sudah tahu bahwa Tuanku akan dijadikan hadiah oleh baginda raja? Mengapa Tuan Putri tidak memberitahukan hal ini kepada Raden Mantri Koripan? Seharusnya Tuanku memberi tahu beliau bahwa kulit penutup kendang itu kulit tuma, agar beliaulah yang m endapatkan Tuanku . Jika Tuanku tidak memberi tahu beliau, hamba khawatir kalau-kalau Tuanku dimenangkan oleh orang picang dan buta. Kalau demikian alangkah malang nasib Tuanku." Demikian kata Si Burung Perkutut, lalu Ida Raden Galuh menyahut ,

"Hai, Burung Perkutu t , terima kasih atas nasihatmu ! Kamu telah memberi aku akal . Maukah kamu menyampaikan suratku kepada Raden Mantri? Sekarang aku akan menulis surat."

" Hamba bersedia," demikian kata burung perkutut. Raden Galuh menulis surat. Beliau memberitahukan jenis kulit penu-

129