Kaca:Dongeng Panji Dalam Kesusastraan Bali.pdf/194

Kaca puniki kavalidasi

Tersebutlah Raden Mantri Koripan. Beliau mencari burung di hutan diiringkan oleh Punta dan Jrudeh. Beliau mondar-mandir di tengah hutan, tetapi belum juga mendengar suara burung. Karena itu, Ida Raden Mantri berkata,


“Hai, Paman Punta dan Jrudeh, cobalah naikkan pikat burung itu di pohon cempaka ini!”


“Baiklah,” jawab Punta dan Jrudeh. Kemudian Punta memanjat pohon kayu. Setelah sampai di atas, dia melihat ke arah timur laut, tertegunlah dia melihat istana, lalu diam di atas. Raden Mantri bertanya kepada Jrudeh,


“Hai, Paman Jrudeh, mengapa I Punta tercengang di atas pohon? Panggillah dia!”


“Ya,” demikian Jrudeh. Punta dipanggil, tetapi dia diam saja karena takjub melihat istana. Setelah beberapa kali I Punta dipanggil, namun dia diam saja, Jrudeh menyusul! naik. Setelah sampai di atas Jrudeh ikut takut dan meskipun beberapa kali dipanggil oleh Raden Mantri dia tetap bungkam. Karena marah, Raden Mantri ikut naik. Setelah sampai di atas beliau melihat sebuah istana.


“Wah, itu yang dilihat oleh I Punta sehingga dia takjub!” Setelah itu. Raden Mantri turun dari pohon kayu diikuti oleh Punta dan Jrudeh. Sesudah sampai di bawah, Punta berkata,


“Ratu Raden Mantri, hamba amat heran melihat istana itu. Jika Tuan hamba tidak ikut naik, varangkali hamba masih tinggal di atas. Mari kita datang ke sana agar kita tahu siapa pemilik istana itu!’? Raden Mantri setuju dan segera berangkat ke sana. Diceritakan mereka telah tiba di istana itu dan terlihatlah si kera sakti. Raden Mantri bertanya,


‘Hai, Punta, mengapa kera yang menempati istana ini?’’


“Tuanku! Lebih baik kita tanyakan”’, jawab Punta. Kera didekati oleh Raden Mantri, dan ditanyai. Menjawablah si Kera Sakti,


“Ratu Raden Mantri, ini rumah hamba’’, Raden Mantri bersabda lagi,


“Hai, kera! Apakah kamu izinkan, andai kata aku menginap di sini?”’


“Ya, Ratu Raden Mantri, hamba izinkan!’’ Pada malam hari Raden Mantri tidur di serambi dan kera sakti berbisik-bisik de-


188