Kaca:Dongeng Panji Dalam Kesusastraan Bali.pdf/209

Kaca puniki kavalidasi

2.12.2 Terjemahan

Sampi Wadak A

Cerita ini berjudul Sampi Wadak. Tersebutlah raja negeri Daha mempunyai seorang putri. Karena putri beliau telah pantas dikawinkan, raja mengadakan sayembara. Beliau membuat gendang kira-kira sebesar gendang gamelan. Yang digunakan sebagai penutup gendang itu kulit tuma.

Pada suatu hari raja mengundang raja-raja dan para huluba- lang untuk menebak kulit penutup gendang itu. Barangsiapa dapat menebak kulit penutup gendang itu akan dijadikan menantu. Kemudian para hulubalang mulai menebak, tetapi tidak ada yang dapat menebak kulit penutup gendang itu.

Diceritakan datanglah seorang pemuda tampan penjelmaan Sampi Wadak sebangsa jin. Pemuda itu datang ke istana dan ia terlihat oleh raja.

“Hai, pemuda tampan, kamu dari mana?” tanya baginda.

“Daulat Tuanku, hamba dari jauh, kedatangan hamba kemari menghadap karena mendengar berita bahwa Baginda mengadakan sayembara dengan hadiah putri Baginda”’. Demikian jawab I Sampi Wadak, si pemuda tampan. Raja bersabda,

‘‘Nah, memang benar aku mengadakan sayembara, barang siapa dapat menebak kulit penutup gendang ini, aku berjanji akan kujadikan menantu. Demikianlah sayembara yang kuadakan’”’.

Pemuda tampan itu berkata lagi,

“Kalau demikian, hamba akan mencoba ikut menebak kulit penutup gendang Tuanku itu. Supaya jangan salah, berapa kali hamba boleh menebak?” Baginda bersabada lagi,

‘Paling banyak boleh menebak tiga kali”’.

Selesai baginda bersabda demikian, pemuda tampan ity menebak kulit penutup gendang tersebut.

“Tuanku Raja, kulit penutup gendang itu kulit sapi”. Raja bersabda menyalahkan jawaban pemuda itu. Dia menjawab lagi,

“Masih dua kali hamba akan menebak. Hamba menduga kulit itu kulit kambing”’. Jawaban itu juga disalahkan oleh raja.

“Hanya sekali lagi kamu boleh menebak’’, sabda beliau. Pemuda itu menjawab,

“Daulat Tuanku, hamba mendapat kesempatan menebak sa-


203