Kaca:Dongeng Panji Dalam Kesusastraan Bali.pdf/220

Kaca puniki kavalidasi

Tersebutlah Raden Galuh dan Raden Mantri hidup dengan suka cita. Sekarang raja memenuhi permohonan I Lutung. Raja bertanya,


“Hai Lutung, apa yang kamu mohon kepadaku?”’ I Lutung menjawab,


“Daulat Tuanku, hamba ingin menjelma menjadi bidadari”’.


“Ya, aku dapat memenuhi.” Demikianlah sabda baginda.


“Tetapi permintaanku, kamu harus memperhatikan benar kata-kataku!”” Kemudian I Lutung menuruti semua petunjuk raja. Raja bersabda lagi, ‘


‘“Pergilah kamu mandi di permandian yang mempunyai sebelas pancuran di perbatasan negeri Koripan! Jangan kam mandi pada pancuran yang paling barat!


“Daulat Tuanku’’, I Lutung menuruti perintah raja. I Lutung berjalan menuju tempat yang ditunjukkan oleh raja. Setiba di pancuran, I Lutung mandi pada pancuran paling timur. Setelah mandi di sana dia menjelma menjadi orang perempuan, tetapi belum cantik. Kemudian dia mandi di pancuran nomor dua dari timur, sekarang wajahnya makin cantik. Seterusnya dia mandi pada kesepuluh pancuran itu, akhirmya dia menjadi perempuan yang sangat cantik seperti bidadari. Setelah menjadi perempuan cantik dia berpikir-pikir,


“Mengapa aku tidak diizinkan mandi di pancuran yang satu lagi?” Dia ingin supaya lebih cantik lagi. Oleh karena itu, dia mandi lagi di pancuran paling barat. Setelah mandi dia kembali menjadi Lutung. Oleh karena itu, Ibu Lutung menyesal dan menangis karena kembali lagi menjadi Lutung kumal. Akhimya I Lutung kumal kembali ke hutan.


214