Kaca:Dongeng Panji Dalam Kesusastraan Bali.pdf/235

Kaca puniki kavalidasi

rung itu


“Hai, kamu sekalian! Coba kamu bernyanyi! Aku menari,” kata I Lutung kepada burunge Burung-burung pun bernyanyi, Kucapi kucacang, kucalcil kini aku bermuka masam, kacucung lengkuas, Meme Lutung mengangkat kening berulang-ulang’’. Men Lutung menari, bergerak ke kanan dan ke kiri di atas pohon kayu sehingga bergetarlah ranting-ranting pohon beringin itu. Burung-burung yang menyaksikan serentak tertawa.


Diceritakan Raden Galuh telah lama tinggal di tempat Men Lutung, lama-kelamaan habislah buah-buahan yang ada di dekat tempat itu. Men Lutung makin jauh pergi mencarikan Raden Galuh buah-buahan. Setelah jauh berjalan, Men Lutung menjumpai sebuah pondok, di sekitarnya terdapat banyak buah-buahan dengan buahnya yang lebat, pisang, manggis, dan duku.


“Ah, menguning pisang ini, siapa kira-kira pemilik pondok< ini. Apakah pemiliknya berada di sini? Akan kucuri pisang ini’’,demikian pikiran I Lutung. I Lutung menoleh ke sana kemari. Adapun pondok yang didatangi oleh I Lutung pondok raksasa. Kebetulan ketika itu raksasa pergi mencari makan. Itulah sebabnya, pondok itu kosong. Karena kosong, I Lutung cepat-cepat memetik setandan pisang yang telah masak, lalu dibawa pulang. Setiba di tempatnya semula dia ditanya oleh Raden Galuh,


“Sampai ke mana pergimu, Men Lutung? Ah, siang hari kamu baru datang. Aku mengira kamu mendapat celaka karena baru kali ini lama sekali kamu pergi’’.


“Tuan Putri! Agak jauh hamba berjalan. Di dekat tempat ini buah-buahan telah habis. Jauh di utara hamba menjumpai sebuah pondok. Di sana terdapat banyak pohon pisang yang buahnya telah masak. Ini hamba mendapat satu tandan. Silakan menyantap pisang ini, Tuan Putri!”

Keesokan harinya pagi-pagi I Lutung mencuri lagi pisang milik raksasa. Karena sering kehilangan pisang, raksasa sangat marah.


“Mengapa setiap hari hilang pisangku? Siapakah yang mencuri? Besok aku akan memasang jerat di tempatnya lalu lalang dan aku akan bersembunyi di semak-semak,” demikian omelan Raksasa.


Keesokan harinya pagi-pagi buta raksasa memasang jerat dan


229