Kaca:Dongeng Panji Dalam Kesusastraan Bali.pdf/239

Kaca puniki kavalidasi

jerit-jerit, akhirnya mati. Kemudian I Lutung turun dari atas atap.


‘Nah, mati engkau! Sekarang aku mewarisi pohon pisangmu. Aku bersama Raden galuh akan menempati pondokmu”’. I Lutung segera pulang. Setiba di tempat tinggalnya, dia ditanya oleh Raden Galuh,


“Me Lutung! Sudah matikah si raksasa?”’


“Dia sudah mati. Besok mari kita pergi ke pondoknya dan tinggal di sana!”’

‘Baiklah”’, Raden Galuh menjawab.

Keesokan paginya I Lutung mengiringkan Raden Galuh ke pondok raksasa. Setiba di sana dijumpailah bangkai raksasa itu tergeletak. Bangkai itu dibakar oleh Raden Galuh. Setelah dibakar, roh raksasa itu menjelma menjadi dewa dan bersabda kepada Raden Galuh,


“Anakku Raden Galuh, aku bersyukur karena kamu rela melebur dosaku. Sekarang bersabarlah dulu dan tinggallah di sini untuk sementara! Kakakmu Mantri Koripan akan datang kemari dan pada saat itulah kamu akan menemui kebahagiaan.” Setelah bersabda, dewa itu hilang tanpa bekas.


Diceritakan telah lama Raden Galuh bersama I Lutung tinggal di sana, lalu sekarang tersebutlah Ida Mantri Koripan. Beliau pergi berburu diiringkan oleh para patih,menteri-menteri, para hamba, dan anjing-anjing yang buas. Beliau berkeliling di hutan, namun tidak memperoleh binatang. Kemudian beliau tiba di pondok Raden Galuh.


Pada waktu itu I Lutung sedang mencuci pakaian Raden Galuh di sebuah pancuran dekat pondok sambil bernyanyi,


“Koplek ya aru koplek, wastran Ida Raden Galuh. Jelek ja nira jelek kagelan nira truna bagus’’. Sedang asyiknya | Lutung bernyanyi, tiba-tiba diterkam oleh anjing, kemudian matilah I Lutung. Ketika didengar ada suara anjing ribut, Raden Galuh melihat ke luar, terlihat oleh beliau ada banyak orang. Oleh karena itu, beliau mundur.


“‘Kakak Patih! Mintalah air di pondok itu!’’ Raden Mantri Koripan menyuruh | Patih.


“Baiklah, Tuanku’”’. I Patih masuk ke dalam pondok. Setibanya di dalam, I Patih terkejut karena dilihatnya gadis cantik secrang diri. I Patih cepat keluar melaporkan hal itu kepada


233