Kaca:Dongeng Panji Dalam Kesusastraan Bali.pdf/248

Kaca puniki kavalidasi

diambil oleh raksasa, sesudah itu Raden Galuh diajak tidur.Bunyi “ngieng-ngieng” terdengar oleh raksasa. Suara itu dikira suara tangis Raden Galuh. Raksasa bernyanyi supaya Raden Galuh berhenti menangis,


“Diam, anak manis, diam. Manis bau I Galuh manis’’. Kaki boneka ditarik, lalu dikunyah,


“Ab, manis kaki Tuan Putri!’ Akhirnya semua bagian badan boneka itu dimakan oleh raksasa, Boneka itu berisi racun, yang menyebabkan raksasa sakit perut. Sakitnya tidak dapat ditahan, kemudian matilah ia. Keesokan paginya si kera menengok raksasa. Setelah dilihatnya mayat raksasa terkapar, ia segera melapor kepada Raden Galuh,


“Tuan Putri, raksasa telah mati, sekarang mari kita ke sana. Nanti Tuan Putrilah yang menempati rumahnya yang bagus itu’’.


Raden Galuh. telah bertahun-tahun menempati rumah raksasa itu. Sekarang tersebut Raden Mantri Koripan pergi berburu ke hutan. Ketika Raden Galuh sedang menenun, terdengar suaranya oleh Raden Mantri. Beliau berjalan menuju suara itu. Raden Mantri berhenti sejenak setelah melihat sebuah rumah bagus di kelilingi tembok bata. Raden Mantri terus masuk ke sana. Setelah Raden Galuh melihat ada orang laki-laki datang, beliau segera bersembunyi. Raden Mantri melihat seekor kera kumal sedang duduk di samping alat tenun. Beliau bertanya kepada kera,


“Hai, kera, siapakah yang menenun tadi? Keluarga siapakah yang memiliki rumah ini?” Lalu si Kera menyahut,


“Tuanku raja Putra, yang tinggal di sini ialah Raden Galuh Daha. Konon dahulu beliau dilarikan oleh Sampi Wadak. Rumah ini bekas rumah raksasa. Raden Galuh tinggal di sini karena hamba berhasil menipu raksasa.” Setelah Raden Mantri mendengar ucapan kera itu, beliau segera masuk ke kamar dan memeluk Raden Galuh,


“Oh, Adikku, kalau adik belum tahu, Kakak sepupumu, Mantri Koripan’’. Beliau amat gembira bisa bertemu dengan adiknya di hutan. Raden Mantri memanggil semua pengiringnya akan diajak pulang ke Koripan. Kemudian Raden Galuh dan Raden Mantri diusung, dan si kera juga mengiringkan.


Baginda raja Koripan amat senang mendengar berita itu, lalu segera memerintahkan para hamba untuk menjemput putra beli-


242