Kaca:Dongeng Panji Dalam Kesusastraan Bali.pdf/28

Kaca puniki kavalidasi

sampai di pasar yang terlihat oleh manusia hanya Raden Galuh, sedangkan bidadari yang meilgantar tidak terlihat. Setiba di pasar bunganya amat laris dan dalam sekejap saja habis terjual, sesudah itu mereka pulang ke hutan. Dalam perjalanan pulang mereka melewati istana. Ketika Raden Galuh lewat di depan istana, ia dilihat oleh Raden Mantri yang kebetulan sedang duduk-duduk di balai peranginan dengan I Punta. Begitu melihat, beliau tertarik kepada Raden Galuh. Baginda pun berkata kepada I Punta: "Paman Punta, dari mana asal orang yang menjunjung bakul itu? Alangkah cantiknya!"

Menjawablah I Punta.

"Ah, Tuan Pangeran mata keranjang! Setiap gadis Pangeran katakan cantik, penjual bunga itu pun Pangeran gandrungi, seolaholah di lingkungan istana tidak ada putri raja yang cantik yang sesuai dijadikan permaisuri", demikian jawab I. Punta. Ida Raden Mantri berkata pula,

"Wah, Paman Punta jangan berkata begitu! Aku tahu memang banyak putri raja, tetapi aku tidak tertarik. Walaupun ia pedagang kecil dan gadis desa asli, tetapi cantik dan aku menyukainya, akan kujadikan istri. Pendeknya, besok kita hadang lalu larikan penjual bunga itu!" Demikianlah kata Ida Raden Mantri, tidak menghiraukan saran I Punta.


Keesokan harinya pagi-pagi benar Raden Mantri dan I Punta keluar dari istana menuju halaman depan akan menghadang Raden Galuh. Sebentar kemudian datang Raden Galuh menjunjung sebakul bunga lalu ditantanya oleh Raden Mantri,

"Hai, dari mana asal Nona dan apa yang Nona junjung?"

Ida Raden Galuh menjawab, "Tuanku Raden mantri, hamba berasal dari gunung dan akan menjual bunga ke pasar". Ida Raden Mantri berkata lagi,

"Ah, jangan kau jual bungamu ke pasar, aku akan membelinya semua". Kemudian semua bunga itu dibelinya, dan Raden Galuh dirayu oleh Raden Mantri, tetapi tiba-tiba tampak Raden Galuh telah berjalan sangat jauh dari tempat semula. Kemudian Raden Mantri pulang ke istana. Setibanya di istana, Raden Mantri bertanya kepada I Punta, "Paman Punta, mengapa gadis itu bisa tampak dan bisa menghilang? Barangkali dia bukan sembarang orang, tetapi bidadari. Ayo besok kita berjaga dengan lebih banyak

22