Kaca:Dongeng Panji Dalam Kesusastraan Bali.pdf/29

Kaca puniki kavalidasi

orang agar dia tidak lepas lagi! "


Keesokan harinya Raden Mantri memerintahkan para abdi berjaga di depan istana, tetapi tidak seorang pun mendapatkan Raden Galuh karena beliau tiba-tiba menghilang. Oleh karena itu, Raden Mantri menjadi marah dan hambanya disuruh berjaga terus. Akan tetapi, tidak seorang pun dapat menangkap Raden Galuh. Karena setiap hari dihadang orang, akhirnya Raden Galuh khawatir. Beliau menyampaikan masalah itu kepada ibunda. Kemudian permaisuri bersabda,

"Nah, kalau demikian halnya, berhentilah Ananda berjualan. Jika setiap hari ananda selamat, itu baik, seandainya ananda tertangkap, alangkah sedih hati ibu sendirian tinggal di hutan". Demikian sabda permaisuri, maka Raden Galuh berhenti berjualan ke pasar.


Setelah Raden Galuh berhenti berjualan, sedihlah hati Raden Mantri dan beliau bermaksud akan mengembara mencari Raden Galuh. Kemudian beliau mendengar sabda dari langit, "Anakku, Mantri Koripan, janganlah Anakku susah. Andaikata sekarang anakku mengembara, Anakku tidak akan mendapati gadis itu. Kelak jika telah tiba saatnya, Anakku pasti akan bertemu dengan dia dan pada saat itu akan jelas bagimu asal-usulnya." Karena itu, Raden Mantri tidak jadi mengembara.


Sekarang tersebutlah I Juragan Anom. Ayahnya telah meninggal. Dia menggantikan ayahnya berdagang, berlayar ke mana-mana dengan perahu. Ia menurunkan barang dagangan di pesisir Koripan. Begitu tiba di pantai dia didatangi orang-orang yang akan berbelanja. Dalam beberapa saat barang dagangannya habis terjual. Walaupun barangnya telah habis, dia belum bemiat untuk berlayar mencari barang dagangan ke tempat lain karena masih senang tinggal di sana. I Juragan Anom sering bermain-main di halaman depan istana. Tiap pagi dia turun ke darat dan pada petang hari barulah naik ke perahunya. Pada waktu dia bermain di halaman depan istana, kebetulan Raden Mantri keluar diiringkan oleh I Punta, lalu terlihatlah I Juragan Anom. Raden Mantri bertanya kepada I Punta, "Paman Punta, dari mana orang tampan itu? Panggil dia dan suruh kemari!" Setelah dipanggil oleh I Punta, ia ditanya oleh Raden Mantri, "Tuan dari mana? Baru pertama kali aku menjumpai Tuan. Siapa nama Tuan?" Kemudian dijawab oleh

23