Kaca:Dongeng Panji Dalam Kesusastraan Bali.pdf/40

Kaca puniki kavalidasi

2.2.2 Terjemahan

I Dempu Awang

Tersebutlah suatu cerita raja di negeri Daha mempunyai dua orang putra dan seorang putri. Ketika ketiga putra-putrinya masih kecil, baginda kena guna-guna I Limbur. Atas perintah I Limbur, permaisuri diikat di bawah kandang ayam dan tidak diberi makan. Ketiga putranya dibuang di tengah hutan dan tidak diberi bekal sedikit pun. Putrinya, Raden Galuh, yang sedang kuat menyusu tetus menangis dan diasuh oleh kedua kakaknya.


Pada waktu Dukuh Sakti sedang berjalan-jalan, terdengar olehnya anak kecil menangis, anak kecil itu segem didekatinya. Setiba di sana Dukuh Sakti bertanya,

"Nak, kamu ini anak siapa? Dengan siapa kamu tinggal di sini?" Putra ·raja yang tertua, Ida Raden Mantri, menceritakan dirinya telah dibuang oleh baginda raja. Setelah mendengar cerita anak tersebut, I Dukuh Sakti terharu melihat anak-anak itu, lalu diajaknya pulang. Setiba di rumah mereka diberi makan. Karena Ida Raden Galuh masih menyusu, dia dicarikan susu kijang. Air susu kijang itu diberikan kepada beliau. I Dukuh Sakti amat sayang kepada anak-anak kecil ini. Ketiga anak ni dianggap putranya sendiri, lebih-lebih dia tidak mempunyai putra dan istri. Putra raja yang tertua dinamai Raden Smarajaya, adiknya dinamai Raden Jayasmara, dan yang terkecil dinamai Raden Galuh Argamanik.


Setelah anak-anak itu dewasa pada suatu malam Dukuh Sakti berkata kepada mereka, "Tuanku Raden Mantri dan Tuanku Raden Galuh, sekarang Tuanku telah dewasa'. Sekarang hamba mohon diri karena hamba akan moksa, janganlah Tuanku memikirkan hamba. Bilamana hamba telah pergi, janganlah Tuanku tinggal di sini, tetapi carilah ibu Tuanku. Ibu Tuanku amat kurus dan di atas kepalanya terdapat seonggok kotoran ayam seperti kukusan. Di sana di pantai dekat tepi hutan, telah hamba siapkan sebuah perahu emas lengkap dengan segala peralatan dan awak perahu, untuk mencari ibu Tuanku, naiklah perahu itu!· Dan lagi hamba akan memberi sehelai daun alang-alang dan setangkai bunga gadung. Adapun guna daun alang-alang dan bunga gadung itu adalah bila Tuanku hendak mengikat musuh dalam peperangan, gunakan

34