Kaca:Dongeng Panji Dalam Kesusastraan Bali.pdf/65

Kaca puniki kavalidasi

Raden Mantri. Kebetulan Raden Mantri belum pulang karena beliau masih senang tinggal di sana. Telah berkali-kali beliau diminta pulang oleh I Patih, tetapi selalu menolak. Sekarang begitu melihat Galuh Liku, seketika beliau jatuh cinta kepadanya. Raden Mantri lupa kepada istri dan putranya. Akhirnya beliau bersedia singgah di keraton Galuh Liku. Raden Mantri disuguhi tempat sirih kapur yang berisi buah kolang-kaling dan sirih beleng. Raden Mantri berkenan makan buah kolang-kaling dan sirih beleng itu karena beliau sudah tergila-gila kepada Galuh Liku. Beliau merasa buah kolang-kaling dan sirih beleng itu enak. I Patih sangat resah karena Raden Mantri tidak mau pulang. Beliau pun berkata kepada I Patih, "Paman Patih, silakan pulang lebih dulu, katakan kepada istriku bahwa tiga hari yang akan datang aku akan kawin dengan Galuh Liku!" Setelah mendengar ucapan Raden Mantri, I Patih terkejut, tetapi dia tidak berani melanjutkan pembicaraan lagi, lalu pulang ke istana Koripan. Setibanya di istana, I Patih segera menghadap Ida Raden Mantri Anom. Raden Mantri Anom melihat I Patih datang, lalu bertanya, "Kakek Patih, mengapa kakek ulang sendirian ayahku di mana?"

"Ampun Tuanku, nasib malang menimpa, ayah Tuanku masih di istana Galuh Liku. Telah beberapa kali hamba mohon agar beliau pulang, namun beliau menolak. Sekarang hamba disuruh menyampaikan kepada Tuanku bahwa beliau akan kawin dengan Galuh Liku tiga hari yang akan datang". Setelah mendengar laporan I Patih,bukanmain marah Raden Mantri Anom mendengar berita ayahnya demikian, lalu beliau berkata,

"Kalau demikian halnya, beri tahukan berita ini kepada ibu dan janganlah aku diajak membicarakan hal itu, aku tidak sanggup menyelesaikan masalah ini !"

Kemudian I Patih mengatakan hal ini kepada Raden Galuh. Raden Galuh menyuruh I Patih mengadukan kembali hal itu kepada Raden Mantri Anom. I Patih pun menyampaikan lagi masalah itu kepada Raden Mantri Anom. "Kalau ibuku tidak mau menyelesaikan masalah perkawinan ayahku, carilah nenekku di istana agar beliau menyelesaikan perkawinan itu!" ujar Raden Mantri Anom. I Patih berjalan ke tempat permaisuri serta menyampaikan pesan Raden Mantri Anom kepada beliau. Bersabdalah permaisuri,

59