Kaca:Dongeng Panji Dalam Kesusastraan Bali.pdf/9

Kaca puniki kavalidasi

pat yang akan berlanjut ke arah perubahan kebudayaan. Dengan terjadinya perubahan seperti itu dalam dunia pendidikan para guru akan menemukan kesulitan dalam menyampaikan nilai-nilai kepada anak didiknya. Oleh karena itu, diperlukan suatu usaha untuk merumuskan, memilah-milah nilai mana yang diperlukan, sehingga nilai itu dapat ditanamkan/ditemakan secepatnya karena nilai inilah yang menentukan kepribadian kita sebagai suatu bangsa.3

Bertitik tolak dari kerangka acuan tersebut, tim peneliti ini mempunyai alasan yang kuat untuk memilih kajiannya tentang tema Panji yang diangkat dari khazanah kesusastraan Bali.4


1.2 Masalah Penelitian dan Sumber Teks

Dari uraian di atas jelas bahwa kajian ini mengambil tema Panji. Penelitian para sarjana terhadap tema yang digali dari kesusastraan Bali ini telah cukup banyak,5 namun yang akan dibicarakan secara khusus di sini adalah genre yang dalam Bahasa Bali" dikategorikan dengan istilah satua 'dongeng', dengan judul "Dongeng Panji dalam Kesusasteraan Bali".6 Sekarang ini istilah satua dalam kesusastraan Bali mengandung arti baik dongeng lisan maupun tulis. Semula sebelum orang secara intensif mengum-


__________________________

3 Bacalah Pidato Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia" dalam Sumbangan Nilai Budaya Bali dalam Pembangunan Nasional disunting oleh I Gusti Ngurah Bagus, Terbitan Baliologi,1986.

4 Yang dimaksud dengan kesusastraan Bali di sini ialah kesusastraan Bali dalam arti sempit . Lihat I Gusti Ngurah Bagus dan I Ketut Ginarsa, Kembang Rampe Kasusastran Bali Purwa (Singaraja : Balai Penelitian Bahasa, 1978), hlm. 3.

5 Lihat antara lain pustaka acuan yang terdapat pada kajian I Ketut Ginarsa,dkk., Struktur Geguritan Pakang Raras (Denpasar: Proyek Penelitiai:i Bahasa dan Sastra Indonesia dan Daerah Bali, 1982/1983), hlm. 90-92; Tim Penyusun Laporan Fakultas Sastra Universitas Gadjah Mada, op.cit; Nengah Medera, "Sekilas tentang Geguritan Cilinaya", Majalah Widya Pustaka. Thn . II, Nomor 2 (Denpasar: Fakultas Sastra Universitas Udayana, 1985), hlm. 26-38.

6 Konsep jenis/genre bacalah katangan-karangan A . Teeuw, Sastra dan Ilmu Sastra, Pengantar Teori Sastra(Jakarta: Pustaka Jaya, 1984), hlm . 107-109 ; Theodore G. Th. Pigeaud, Literature of Java Volume I, Synopsis of Javanese Literature, 900-1900 A.D. (The Hague: Koninklijk lnstituut voor Taal, Land-en Volkenkunde, 1967), hlm.
206-209. Dalam karangan Theodore G. Th. Pigeaud ini sama sekali tidak disebut jenis/
genre prosa yang disebut satua.


3