Kaca:GEGURITAN MEGANTAKA.pdf/24

Kaca puniki kavalidasi

jodoh tiada orang lain yang memilikinya.

75. Rakyat berkata serentak, ya benar tuanku patut dikembalikan supaya tenang dulu, raja putra membenarkan, lalu keluar memberi tahu Raden Galuh, langsung masuk ke dalam tidak diceritakan lagi di sini.


V.

1. Dipercepat cerita ini, diceritakan sekarang yang di tengah lautan, Raden Ambarapati, dua bulan di tengah lautan, setelah beliau terdampar ke pinggir, di pelabuhan Melaka, berkat lindungan Tuhan hidup dan mati dirasakan sama saja Raden Mantri, tinggal kulit membungkus tulang, bersama I Angsoka.

2. Rambutnya kusut menjadi satu, setiap orang melihat mengira babedan (mahluk halus), ini benar-benar rarenggek tunggek mahluk halus kalau dipandang dari belakang kelihatan isi perutnya), kalau dia ini manusia, kenapa kurus kenang begini, ada pula yang memperhatikan, ia benar-benar manusia, bukan babedan, kalau mukanya diperhatikan ada tersungging senyum manis, rupanya seperti seorang bangsawan.

3. Lalu menuju dagang nasi "Oh bibi saya mohon belas kasihan, minta air minum setetes". si pedagang merasa sangat kasihan, "Ya kemarilah kamu, bibi memberikan kamu makanan, Raden Mantri menjawab, "Saya tidak membawa uang", "Ya tidak usah kamu bayar, berapapun habis olehmu.

4. Lalu disediakan nasi keduanya, makan bersarna sampai habis, dagang nasi lalu bertanya, "Sungguh bibi tidak mengetahui, siapakah sebenarnya tuan?, kagum bibi melihat, sangat kepayahan, hanya kulit membungkus tulang, Raden Mantri berkata dengan lemah-lembut, "Saya orang yang sangat menderita.

5. Ada pun sebabnya demikian, dahulu saya berlayar, naik perahu yang besar, tidak diduga-duga datang angin sangat kencang sangat deras disertai hujan gerimis, perahu saya akhirnya pecah, rusak di tengah laut, awak perahu empat


24