paperangan angrancapi.
361. Akueh paricarika ngiring
ha raras-raras,
maru anaking mantri,
warnaneng cindaga,
anjerah gandania sumar,
kananing sarkara maresti,
ringringing kumbang,
pamahning madu pasir.
362. Malih wonten sang diah
anaking kaaryan,
warna seroja wati,
munggaling telaga,
asarah gula derawa,
saha wera arya sari,
sama kendahan,
tumoning wong jero puri.
363. Sawaneh sang diah wijiling
kapatihan,
warna sawang jangga merik,
sinuksemeng selaga,
sinirameng er gula,
presama sira mapeki,
apipit muka,
luir pasamuaning sasih
364. Aterawuhan wang dulur-duluring,
awan gumerebeg anak rabi,
sama mangun payas,
104
menyenangkan hati.
Banyak dayang-dayang cantik
menyertai,
beserta anak menteri,
warnanya (putih seperti) bunga pudak,
tersebar baunya harum,
ditaburi hujan madu,
kumbang menyanyi,
sebagai suara laut madu.
Lagi ada sang putri anak bangsawan,
wajahnya ayu (sebagai) bunga tunjung putih,
tumbuh di telaga,
berisi air madu,
semua heran para istri,
semuanya indah,
kelihatannya orang-orang penghuni istana.
Lagi pula ada putri dari sang patih,
rupanya seperti bunga gadung harum,
harumnya berhampiran dengan bunga melati,
(seperti) disirami dengan bunga air gula,
semuanya sama-sama mekar,
rupanya cantik,
sebagai pertemuan sang bulan.
Banyak orang-orang beriring-iringan
berbondong-bondong dengan anak-istri,
semua memakai perhiasan,