asung wara merta.
maka swastaning sarat.
mangguh sira seri bupati.
adan alingkah.
secining pura mijil.
143. Aterawuhan kang wong ramia
abiagata.
mangunang pali-pali.
saha tatabuhan .
biatita sumanggraha,
purna takeng saji-saji,
ndan seri narendra,
mopewasatatangi,
144. Ndia hana durgana de sang
subala wirya,
pangastulaning bumi,
ndan sang para dwija,
sampun sira amuja,
kukusing dupa merik ninging,
kriang ning genta,
angungkung anerang ali.
145. Seruta semerti wus hanuting
patanganan,
Sang Hyang Siwa inisti,
ring anta hredaya,
tinuting pranaya,
marnener sautpeti atiti,
yaitu memberkahi dcngan kehidupan
yang baik (bahagia),
demi ketentraman seluruh negara.
maka setujulah baginda raja,
lalu bersiap-siap.
seisi istana dikeluarkan .
Berduyun-duyun orang-orang ramai
berdatangan.
membuat segala perlengkapan saji-sajian,
disertai dengan bunyi-bunyian.
pendek kata jamuan ,
lengkap dengan saji-sajian,
adapun seri paduka raja,
berpuasa yaitu tak tidur-tidur.
Mana mungkin ada kerja yang berat
berat bagi seorang penguasa,
sebagai yang dipuja di dunia,
adapun para pendeta.
beliau telah memuja.
asap dupanya harus semerbak,
bunyi dari gentanya,
menarik hati ibarat bunyi lebah.
Ucapan mantra Weda dan Semerti
telah sesuai dengan mudra,
Sang Hyang Siwa yang dipuja,
dalam lubuk hati sanubari,
menurut gerak nafas,
(serta) tepat dengan utpati dan stiti.