Kaca:Geguritan I Dukuh Siladri.pdf/11

Kaca puniki kavalidasi

4

air susu diberikan anaknya yang sedang haus. Anaknya selalu diberi susu binatang,seperti kancil, dan kijang.

Siladri beserta anaknya tinggal di tempat pertapaan Empu Dibyaja. Setiap hari I Siladri diberi pelajaran tentang kehidupan manusia, binatang, dan tumbuh-tumbuhan, karena antara satu dengan yang lain saling bergantung tidak dapat berdiri sendiri. Tiga hari sebelum Empu Dibyaja akan pergi ke alam yang sempurna, Empu Dibyaja memberikan wejangan dan Siladri mendengarkan dengan seksama. Pada hari Buda Wage Kerulut, Empu Dibyaja pergi ke alam sempurna untuk selama-lamanya. Setelah I Siladri lama tinggal di pedukuhan Empu Dibyaja, diceritakan anaknya sudah dewasa, sangat cantik tersohor sampai keluar benua. Cerita itu didengar oleh ayahnya sendiri I Made Kerti, Made Kerti memberi tahu anaknya I Mudita, untuk mengunjungi puteri itu. Selesai memberitahukan, hal itu bahwa orang tua I Mudita jatuh sakit dan akhirnya meninggal dunia bersama. Mudita sangat sedih dan setelah selesai mengubur mayat orang tuanya, lalu dia pergi ke Gunung Kawi menemui pamannya untuk memberitahu tentang keadaan orang tuanya yang sudah meninggal, perjalanan menuju Gunung Kawi tidak mendapat halangan apapun sebab dia membawa cincin

jaga satru, cincin penolak cahaya. Akhirnya, dia bertemu dengan ayah dan adik sepupunya dengan selamat. Dia tinggal bersama-sama seperti sepasang suami istri, bermain-main, di samping itu sering juga diberikan petuah-petuah oleh ayahnya tentang orang melakukan perkawinan. Mudita dan Kusumasari akan dikawinkan, hanya menunggu waktunya saja. Suasana di sana sangat bahagia.

Kemasyuran Kusumasari didengar oleh anak I Gede Kadampal dari karang Buncing yang bernama I Wayan Buyar. I Wayan Buyar sifatnya tidak terpuji, tetapi sangat kaya, la sombong dan banyak memiliki istri. Setelah mendengar kecantikan Kusumasari, I Wayan Buyar ingin mempersunting gadis itu, namun sayang lamarannya ditolak karena Kusumasari sudah bertunangan dengan Mudita. Karena lamarannya ditolak, I Wayan Buyar menjadi marah. Pengikut I Wayan Buyar lalu menangkap Mudita untuk diikat, sedangkan Kusumasari dibawa pergi. Akhirnya, keduanya dapat diselamatkan oleh harimau yang dipanggil oleh Dukuh Siladri dengan mantra. Karena kegagalannya, I Wayan Buyar menjadi sangat marah dan minta bantuan kepada I Dayu Datu. Dayu Datu menguasai ilmu gaib yang dimiliki leak, yakni manusia-manusia sihir bertempat tinggal di Gunung Mumbul. Dengan ilmunya ini. Dayu Datu akan menghancurkan pertapaan Dukuh Siladri. Selanjutnya, terjadilah pertengkaran sangat sengit antara anak buah Dayu Datu dan Kusumasari serta Mudita. Kusumasari menghadapi serangan anak buah Dayu Datu yang terdiri bermacam-macam leak. Akan tetapi, berkat kemahiran mantranya semua leak dapat dikalahkan berkat bantu-