9
menandingi, kebenaran yang selalu
ditonjolkan, kepandaiannya di pakai
pegangan,menong kepada orang
menderita, oleh karena itu tumbuh
dalam hati nurani, kakak berkeinginan
belajar, berguru kepada orang pandai,
mudah-mudahan diterima, beliau
mengangkat murid.
11.Sekarang kakak berpesan,
masih menasehati kamu,
jangan nakal jahat kepada orang
lain, dirimu sendiri dipikirkan,
supaya jangan orang lain berani,
memberikan kata-kata tidak.baik,
sangat sulit sekali bergaul,
baik buruk harus diketahui,
jangan melaksanakan jahat,
menyebabkan orang lain sakit
hati.
12.Kebenaran tidaklah begitu jauh,
dirimu sudah memegang,
garam gula dan asam,
rasanya semua diketahui,
walaupun dinikmati oleh seratus,
diumpamakan makanan selingan,
tidak berbeda rasanya,
begitulah umpamanya kamu,
jikalau melaksanakan,
pikirkan dahulu kepastiannya.
13.Jangan sembrono berjalan,
walaupun akan berhasil,
kalau langkahmu bersalah,
jangan sekali kami melangkah,
biarlah ketela dimakan,
tidak enak dimakan diucapkan
darma putus ring kawikon,
sidiwakya trusing aksi,
wales ring wong kasih-asih,
apan tui putusing kayun,
beli maidep malajah,
nyokor ring sang sida lewih,
madak asung,
ida manganggen parekan,
Ne jani beli mawrkas,
masih dituturin cai
da ngaguu jadig ring anak,
dewek caine kenehin,
apang de anake jwarU
maang ucap tan rahayu,
anak sengka jwa matingkah,
melah'jele sami uning,
da kadurus,
ngawenang anake rusak,
Sikute tuara ja dija,
deweke suba rnangisi,
angdenya mamik-amikan,
uyah gula muang celagi,
rasannya sami uningin,
wiadin teda sareng satus,
tuara bina pangrasannya,
keto upaminnya cai,
yan matingkah,
kenehin malu pastiang.
Eda mengulah majalan,
wiadin pacang mapikolih,
yan suba tindake salah
oda jwa cai mamargi
depang huselane bukti
nista teda ucap luung,