Kaca:Geguritan Kendit Birayung.pdf/44

Kaca puniki kavalidasi

38
makanan segera datang untuknya,
membanjir dati dalam istana,
lalu, semuanya makan bersukaria,
tidak diceritakan makanan
dan minumannya,
disertai suara merdu gamelan
mengalun.

śigra prapta tadhah sireku,
lumintu saking jro pura,
nulyan raris akasukan
samyan iku,
tan kawarṇa bogha
drawina,
gamĕlan munyang rarĕ-
ngih.

7. Arak yang dikeraskan dan
bendera,
selain itu, ada arak api,
arak ermas dan anggur,
berem disajikan keliling,
semua gadis menyenangkan
hati,
paling depan tempat duduk
sang raja,
raja dari Nusantara.

7. Arak ginĕweng Ian
bañcera,
siyos ada arak api
arak ermas mwang anggur,
brĕm saji maidĕran,
parawan samya angenakin
kayun,
ayun tang raris ida
sang natha,
sang prabhu ing Nusontara.

8. Raja Nusantara berkata,
kepada sang Raja Nursiwan,
ya, tuanku raja,
hamba memberitahukan besok
(hamba) pergi, [13a]
melakukan penyerangan,
janganlah mengandalkan rakyat
banyak itu,
mereka hanya memberikan
semangat bersorak-sorai,
hamba ingin melawan Amir.

8. Śri Nusontara matura,
ring Prabhu Nurśiwwan,
sang ngaji,
atur kaula eñjing
mtu, [13a]
amaguting punang yudha,
aywa ngadu kang bala
akeh punika,
kewala asurak wingking
samma,
arșa kaula nglawan Amir.

9. Raja Nursiwan segera merangkulnya,
seraya berkata kepada Raja

9. Śigra ngrangkul prabhu
Nurśiwan,
anabdha ring Śri Nuson-