Kaca:Geguritan Kendit Birayung.pdf/52

Kaca puniki kavalidasi

46

17. Tak berguna dan sangat
hina menentang darma,
diislamkan oleh kafir,
sudah dikalahkan satu kali,
sekarang perjanjian yang kedua kali,
ya, segeralah kamu mundur,
begitulah seharusnya,
sebagai musuh yang sudah kalah.


18. Amir Amsyah yang disuruh melawan aku,
Raja Mukaji berkata,
sangat mudah berbicara sembarangan,
percuma berperang dengan sultan,
sultan dari Arab terlalu kuat,
jika masih hancur lebur,
prajurit Puser Bumi.


19. Kamu tidak mungkin bertempur dengan sultan [16a],
bila aku masik hidup,
saya pribadi,
sebagai musuh tandinganmu,
aku tidak menerimanya,
kedatangan Lanat Kapar,
sampaikanlah maksudnya.


20. Raja Kendit Birayung terkejut,
lalu segera mempersiapkan bindi,


17. Tan paguna hinaning
anista dammā,
sinlam dening Kapir,
picundang sapisan,
mangke janji ping rwa,
lah mundur siko den aglis,
nanarma nira,
sasat musuh ing kocci.


18. Amir Amsyah konen
amagut manira,
angling Raja Mukaji,
gampang tmen kupar,
kudhu yudha lan Sultan,
wingid Sultaning Ngarabi,
yen masih gaěng,
prajurit Pusěr Bumi.


19. Norakna ayudh siko lan Sultan [16a],
yen sun masih urip,
pribadi manira,
msěh mu atakěran,
manira nora yaddhi,
mring Lanat Kapar,
tkakna ing kapti.


20. Raja Kěndit Birayung kabangan,
sigra dandantara biniṇḍi,