Kaca:Geguritan Kendit Birayung.pdf/60

Kaca puniki kavalidasi

PUH SMA

1. Tidak diceritakan pada
malam harinya.
setelah menjelang pagi
dibunyikan terompet,
bersiap-siap memenuhi
medan pertempuran,
seluruh prajurit Nusantara,
sudah semua memahami
tugasnya,
siap siaga dengan senjata,
I Tumenggung Jaladara.


2. Diiring oleh prajurit,
(dipimpin) oleh Tumeng-
gung Jaladara,
menunggangi kuda (tampak)
seperti barong,
Jatmika memegang gada,
memakai penangkal berukir,
[19a] berbendera merah
berkilauan,
Jatmika memakai payung
kembar.


3. Gong (dan) beri dipukul
suaranya gemuruh,
diikuti oleh (bunyi) gamelan
lain,
berjalan sambil bernyanyi,
setelah tiba di perbatasan,
kemudian menata pasukan,
menghadap ke utara barisannya,


1. Dahat kawarṇi ing
latri,
eñjang hanabuh tangguran,
aşta miyosi palugon,
sakweh wadya Nusantara,
samya mukti gaga-
manya,
syaga sasikĕpan ipun,
I Tumĕnggung Jaladhara.


2. Angiring dening prajurit,
kang tumĕnggung Jala-
dara,
alinggih kudha lwir
barong,
Jatmika angagĕm gadha,
paresine malela,
[19a] abandara abang
murub,
Jatmika apajĕng
kĕmbar.


2. Humung kinabuh
gong beri,
sinawuraning gamlan,
asesandaran lakune,
wus prapta ring arah-arah,
nulya anatha bhala,
amarĕp lor bharis ipun,