Kaca:Geguritan Kendit Birayung.pdf/92

Kaca puniki kavalidasi

86 2. Memegang kaki sang Jayengrana, pada saat menginjak tanah, dengan kaki kudanya, Ki Sekar Detya tampak bingung, ingin membanting Srepabhumi, tetapi dapat dicegat, oleh Srepabhumi.

3. Orang kafir bersorak seperti petir saat hujan sasih kapat, Umarmaya di belakang, ingin menolongnya, rajanya sedang terdesak, tak henti-hentinya disambar, Malang Sumirang, membawanya terbang ke udara.

4. Umarmaya dipegangnya tak berdaya, kedua tangannya diikat, 32b kemudian, Jayengrana dalam kisma, ditombak berkali-kali, tetapi Sultan tak terhindar dari siksaan berat.

5. Dalam tubuhnya terasa tak ada roh, memenuhi seluruh jasmani, para menteri dari Mekah, merebut rajanya, disingkirkan dari pertempuran,

2. Anambut padane twan Jayengrana, ikang anampak sithi, lan sukuning kudha, nguricang Ki Skar Detya, sang nawuting Srěpabhumi, ararempongan, dening pun Srěpabhumi.

3. Suraking Kapir kadi grěh labuh kapat, Umarmaya ring wingking, arşa anulung, ring ratune kapěsan, tan antara sinanderi, Malang Sumirang, ambakta ring ngawyati.

4. Tan papolah Umarmaya ciněkělan, rinimpusan tangan kalih, 32b mangke Jayengrana ring kisma, wali-wali tinumbakin, anghing tan pasah Sultan lara tab sipi.

5. Amung rasa ring ragadatan paatma, anusup bilang sandi, pramantri ing Měkah, angrabuti ratunya, inosong mundur ring jurit,