Kaca:Geguritan Pan Bungkling.pdf/68

Kaca puniki kavalidasi

406. Terdapat saudara raja Mekah, dua orang masih gadis, keduanya belum kawin wajahnya cantik. hamba akan persembahkan sekarang ini, sekarang masih berada di belakang, di luar halaman istana, berada di atas kereta, yang berkrudung kain, diantar oleh orang-orang Mekah.

407. Gadis-gadis terpilih, kurang lebih seribu empat ratus orang, tak seorangpun yang buruk muka, cantik dan semampai, tiga orang punggawa, semua mereka itu gundul, kepalanya mempersembahkan anak isterinya, menyerahkan hidupnya, "Gusti Agung, segera berkata.

408. " Suruhlah segera masuk, dua orang putri itu, suruhlah ke istana, tetapi agar melalui tempat ini, agar I Gusti melihatnya, semua itu akan dipersembahkan", I Dewa Gede Saloka amat gembira mendengarkannya, kemudian tersenyum, "Ya suruh segera masuk."

409. I Gusti Kenjing menyembah, dan sang permaisuri, berserta Gusti Wayan Gedot, semua sudah diberitahu, segera datang, sang putri dipegang, semua berpegangan tangan, sang putri air matanya berlinang, semuanya lesu, jalan mengambang.

410. Setelah tiba di halaman istana , I Dewa Saloka melihatnya, pikirannya ge1isah resah, laksana mati tanpa luka apa-apa, sang putri raja, masuk ke istana m enundukkan kepala, I Gusti Ayu Biang, segera mendekatinya "Sang ayu , segera naik ke atas".

53a. 411. Heran ibu melihatmu, wajahmu laksana Ratih, maka itulah ibu amat heran, melihatmu berdua, menurut pendapatku, kamu memang dewa laut dan gunung, kemudian menjadi manusia, lahir dari sinar permata, bagaimana keadaan di sana, rumahmu di Mekah

412 . Apakah mungkin bersungai minyak, bergunung gulapasir, ibu tak jemu-jemunya melihat, tak ada yang menyamaimu, marilah kau, tidur-tiduran, karena kamu amat payah, mereka berdua dipegang, dan te1ah tiba, di bale malang itu.


68