buat kahormatan,
mrentah sabawah angin.
15. Praja yan ririh wiweka jana
nuraga,
purusa luih misti,
tan kahanan obah,
tetap wantah ngaryanang,
kamelahan jagat sami,
ne mambek darma,
tan maren kasukanin.
16. Mapramanca tuas tustus tis
wiragotra,
sinelir ngadipati,
bilang pulo desa,
ne sampun kawinaya,
mancarang pangrawos radin,
ne mahawinan kreta salami-lami.
17. Mangaranayang gemuh
landuh suka wirya,
sakuwum.prentah sami,
wibuh tan katunan,
brana sarwa mulia,
reh ngasasih sa. beh ringgit,
saking paican,
sri maharaja putri.
18. Duaning jejer kagungane
kastawa,
tong ada ngipik-ipik,
yen akudang desa,
nagarane kacaya,
tan open praratu Bali,
mengganti raja di Betawi,
sebagai kehormatan,
memerintah Indonesia.
Sangat bijaksana dan pandai
serta dihormati rakyat,
berani dan banyak siasat,
tidak pernah berubah,
tetap mengerjakan,
kebaikan negeri,
yang berkebajikan,
selalu disenangi.
Dengan para manca yang
berhati jujur dan berani,
didampingi para adipati,
di setiap pulau dan daerah,
yang telah ditaklukkan,
disertai pembicaraan yang menarik,
itu yang menyebabkan
tenteram selama-lamanya.
Hal ini pula menyebabkan
makmur dan bahagia,
segala perintah,
diturut tidak ada kurangnya,
harta benda yang serba mulia,
karena setiap bulan.
kebanjiran uang,
pemberian raja putri.
Pemerintahannya kuat dan
dijunjung rakyat,
tidak ada yang mengganggu gugat,
sudah beberapa daerah,
dan negara yang ditaklukkan,