Kaca:Geguritan Rusak Sasak.pdf/130

Kaca puniki kavalidasi

kasedut,

Bagemanis kalih Daha,

reh tinut ka Dangin Juring.


411. Ne mangkin jagjagang
anyerita,

kuta Cakra Mataram kaiderin,

antuk satru sami ngucur,

yaning sorohan Selam,

sacitanya sikep nagarane
magut,

diapin keti-ketian,

saling penet katimpalin.


412. Saling intuk saling cakcak,

pet winduan tong duga
pacang nguncir,

ngendon kaendonin pupuk,

Anak Agung nyadiayang,

sacitanya baboyongan
mambek bijug,

prasida tangkebin langit.


413. Pet magegas aterajangan,

bu matahar nyalemeh pedas
ngencing,

yan paksa bani mangamuk,

tuting tulange enyag,

upamanya buka emeng
pangkah magut,

kasakten i buron singa,

aciplakan pretak seling.


makanya desa Bengkel
diserang,

Bagemanis dan Daha,

karena mereka memihak
Dangin Juring.


Segera diceritakan,

kota Cakra dan Mataram
sudah dikurung,

oleh musuh yang semua
sudah maju,

kalau hanya musuh dari
golongan Islam,

sekehendak hati pasukan

kerajaan bisa mendesak,

walaupun berpuluh-puluh,
ribu,

saling desak akan dilayani.


Saling tumbuk saling pukul,

sekalipun sampai delapan
tahun (berperang) tidak akan
mau mundur,

saling serbu,

Anak Agung mengharapkan

sekehendaknya supaya semua
tunduk,

berhasil menaklukkan
sebawah langit.


Akhirnya bergegas menerjang,

baru muncul tiba-tiba jatuh

dan tentu akan lari,

jika dipaksa mengamuk,

sampai tulang-tulangnya
hancur,

jika diumpamakan seperti

seekor kucing terlalu berani
menerkam,