Kaca:Geguritan Rusak Sasak.pdf/49

Kaca puniki kavalidasi

131. Tan kocapan ne di Ruma,
mangkin kocap i Batukliang
sami,
sakantine saat ngebug,
I Pringgarata desa,
wireh ida Sura Amlapura
sampun,
mamudalin Pringgarata,
di Narmada genah ngenjing.

132. Kalih soroh gama Islam,
mula daging Pringgaratane
wiakti,
karep ipun sampun biluk,
saneh sampun maroang,
ring i Kopang Batukliyang
krana laju,
mangeregah i Pringgarata,
bau nampi baak kangin.

133. Munyin bedil saha surak,
mendesekin kutane saking
kangin,
sang yogia irika kukuh,
pageh mataker yuda,
mambecekang pamating
tengahe ditu,
yen akudang dasa nylempang,
tuara kilesan kabedil.

134. Dening tuara pegat-pegat,
soroh Selam pamating dangin


Tidak diceritakan yang
di Ruma,
sekarang diceritakan yang di
Batukliang semua,
bersama sekutunya
sangat sulit menyerang,
desa Peringgarata karena
beliau Sura Amlapura,
kembali ke Peringgarata,
di Narmada hanya pagi
harinya.

Lagi pula golongan Islam,
yang memang tinggal di
Peringgarata,
maksudnya sudah kemibali
(sadar),
sebagian ada yang memihak,
pada Kopang,
Batukliang,
akhirnya dengan segera,
naik (menyerang)
Peringgarata,
pada waktu pagi-pagi sekali.

Suara bedil (senapan) dan
sorak,
mendekati kota dari arah
timur,
yang bertahan di sana,
kuat menghadapi
peperangan,
menghancurkan,
pasukan tengah di sana,
entah berapa puluh orang,
terjungkal kena peluru.
senapan.

Tiada putus-putusnya,
orang-orang Islam pasukan


49