Kaca:Geguritan Rusak Sasak.pdf/74

Kaca puniki kavalidasi

kasub gunapangan mandi,

ne manyikepang,

sorohan teguh kalis.


226. Anak Agung kalih sampun
sami kodal,

mamargi pada gelis,

rauh ring Paraya,

musuhe ditu mendak,

ajahan makiles raris,

i satru Peraya,

jeroning kuta nanggalin.


227. Ngumandelang gelar kukuh
mambal-ambal,

Anake Agung kalih,

ngutus angulahang,

sikep saking nagara,

tuara pegat pegat medil,

menekin gelar,

tuara mangitung mati.


228. Kadi gajah muani bejit
sedeng galak,

mabinder ngusak-asik ,

saha sumbar-sumbar,

ngigel mokpokin sipah ,

tuara takut kabedilin,

tui ngendelang,

babadong sami becik.


74


segala yang disebutkan,

mulia ,

terkenal baik dan ampuh,

yang memakai senjata,

golongan orang-orang yang
kebal dan gesit (dalam
peperangan).


Raja berdua sudah keluar,

berjalan dengan cepat,

se telah sampai di Peraya,

musuh yang di sana
menyongsong,

sebentar terjadi peperangan ,

musuh di Peraya,

yang di dalam kota mundur .


Mengandalkan pertahanan
yang kuat berlapis-lapis,

Anak Agung keduanya,

memerintahkan untuk terus
mengejar,

pasukan istana,

tidak putus-putusnya
menembak,

menaiki benteng,

tidak memikirkan mati.


Bagaikan gajah jantan yang
nakal dan galak,

berputar-putar mengacau,

sambil berkata bersumbar,

menari-nari sambil menepuk
dada,

tidak merasa takut
di tembaki.

sungguh bangga,

dengan perhiasan leher yang baik.