Kaca:Geguritan Rusak Sasak.pdf/77

Kaca puniki kavalidasi

untat Jalaja nami,

tusning puri punggawa,

Mataram linggih ida,

kocap Anak Agung Lingsir,

gageson pisan,

rauhe ka nagari.


238. Mangararis ka Narmada
gagelisan,

yan kudang dina wiakti,

malih ida nguntas,

satrune delod Babak,

Sintung Renyem kaping kalih,

mingked ka Pringga,

Rasa makejang lilih.


239. Salingkenya soroh dangin
Narmada,

musuhe onya belit,

ngungsi desa Tengah,

di Kopang Batukliang,

ditu tongos angukuhin,

sikep nagara,

tan maren mangulahin.


240. Batukliang Kopang Rara lan
Babuwa,

Rendang arasa malih,

ka Siksikur telas,

yan kudang dina brasta,

kayudan pada belit,

ngungsi nganginang,

desanya katunuin.


241. Maawinan sida bebas nepak
desa,


bemama Ketut Jalaja,

keturunan istana di timur,

di Mataram tempat beliau,

diceritakan Anak Agung

Lingsir (raja tua) ,

dengan cepat-cepat,

sampai di istana.


Lalu dengan segera ke
Narmada,

entah berapa hari,

kembali beliau menyerang,

musuh yang di selatan Babak,

juga ke Sintung,

Renyem ,

sampai ke Pringgarasa semua
mundur.


Apalagi yang di timur
Narmada,

musuh semua mundur,

menuju desa Tengah,

di Kopang dan Batukeling,

di sana tempatnya bertahan,

pasukan kerajaan,

tidak henti-hentinya
mengusir (menyerang).


Batukeliang, Kopang,

rara dan Babuwa,

Rendang dan Arasa,

sampai ke Sikur habis,

entah dalam berapa hari
hancur,

diperangi semua mundur,

menuju ke timur,

desanya dibakari.


Adapun sebabnya bebas
sampai di desa,

77