Kaca:Geguritan Sewagati Analisis Struktur & Fungsi.pdf/125

Kaca puniki kavalidasi

mawastra sueta milir,

masabuk geringsing panjaluk,

makampuh sutra jenar,

madestar batik Betawi,

tuhu bagus,

nyungkelit danda babancihan. (GS:39)


Terjemahan:

Diceritakan I Ratnasemara,

pergi bersembahyang,

ke Gunung Rambutnaga,

setelah selesai membersihkan diri,

berkain putih bersih,

berikat pinggang geringsing panjaluk,

berselimut sutra putih,

berdestar batik Betawi,

sangat bagus,

dengan keris berhulu gading berwujud patung banci. (GS:39)


I Ratnasemara adalah seorang pemuda dari Puspanegara yang memiliki watak sastrawan. Hal itu diketahui dari setiap dia menyampaikan isi hatinya kepada orang lain, terutama kepada orang yang dicintainya, dia mempergunakan gaya sastra. Hal itu diketahui dalam isi suratnya yang diterima oleh Ni Sewagati. Hal itu dapat dilihat pada kutipan di bawah ini.


Sekar Pudak kasurat,

kakawin munggah ring tulis,

duk sang Bimaniu reke,

ngulati i Sitisundari,

Sampune puput Katulis,

kinulecan sutra alusn

I Ratnasemara ngucap,

margi biang sane mangkin,


114