Kaca:Geguritan Sewagati Analisis Struktur & Fungsi.pdf/127

Kaca puniki kavalidasi

Kutipan di atas menggambarkan I Ratnasemara menulis surat kepada Ni Sewagati dengan gaya sastra. Surat itu dibaca dalam hati oleh Sewagati. Isi surat I Ratnasemara yang mengandung sastra membuat hati Ni Sewagati menjadi tersentuh hingga dia menjadi sedih.

I Ratnasemara dalam cerita ini juga dilukiskan memiliki watak kesatria. Hal itu terbukti ketika didengar ada orang yang menggoda pacarnya dan ingin merebut dari tangannya, dia berusaha mempertahankan sampai dengan detik darah penghabisan. Hal itu dapat dilihat pada kutipan di bawah ini.


I Ratnasemara mangucap,

tuara titiang mangingsirin,

lamun ika anggen marga,

tara titiang takut mati,

kalingke musuh sawiji,

minaka purun mapagut,

yadian salaksa yuta satru,

ne pacang ngiderin,

lamun sampun,

Ni Kerut emasin pejah. (GS:66)


Terjemahan:

I Ratmasemara berkata,

Bukannya saya mengelak,

kalau memang itu jalannya.

saya tidak takut mati.

jangankan musuh seorang,

senang dan berani berkelahi,

biar sepuluh ribu, sejuta musuh,

yang akan mengurung,

demi,

membela Ni Ketut biarlah mati. (GS:66)


Kutipan di atas menggambarkan Ni Ratnasemara sebagai seorang laki-laki yang akan mempertahan calon istrinya apabila ada orang yang

116