Kaca:Geguritan Sewagati Analisis Struktur & Fungsi.pdf/128

Kaca puniki kavalidasi

menggodanya. Lebih jauh dia mengatakan bahwa dia akan mempertahankan calon istrinya yang bernama Ni Sewagati hingga detik darah penghabisan jika ada orang yang merebutnya.

I Ratnasemara juga memiliki watak yang cukup keras. Hal itu dapat dibuktikan ketika jatuh cinta kepada Ni Sewagati, dia tidak dapat melupakan wajahnya. Hal itu dapat dilihat pada kutipan di bawah ini.

Gerebiag-gerebiug di pedeman,

meme tumin myana manyagjagan,

duh kenapa gusti mirah,

I Ratnasemara nyaurin,

aruh man titiang mangkin,

yan tan matemu ring sang ayu,

tan wangde titiang pejah,

manuukin semara budi,

suka lampus,

lamun bareng makaronan.


Sengsara kegela-gela,

enggal-enggal titiang mati,

dengan hidup nandang jengah,

suka titiang ngemasin,

tonden taen mamanggihin,

kasukan anake idup,

makaronan di pedeman,

maring sang kesti ning hati,

sedih sungsut,

Sai titiang mapangenan. (GS:50)


Terjemahan:

Gelisah di tempae tidur,

ibu tirinya datang mendekati,

ada apa kamu Anaknda,

I Ratnasemara menjawab,

aduh mati saya sekarang,


117