Kaca:Geguritan Sewagati Analisis Struktur & Fungsi.pdf/137

Kaca puniki kavalidasi

ada yang 25.000,

janjinya akan segera diberikan,

jika melarikan saya juga ikut,

biarlah saya yang paling depan,

walaupun menemui ajal,

saya berani,

untuk membela Kakak Nyoman. (G5:52--53)


Tokoh-tokoh pelengkap yang lainnya, seperti Ni Sewambari, Ni Sewambara, Dukuh Emas, Ibu Ratnasemara, dan beberapa pemuda tidak dianalisis karena berfungsi sebagai pelengkap saja. Semua tokoh pelengkap itu tidak memperlihatkan ketiga aspek yang dianalisis, Oleh karena itu, analisis penokohan difokuskan pada Ni Ketut pada Ni Ketut Sewagati sebagai tokoh utama, I Ratnasemara sebagai tokoh kedua, dan I Mudalara sebagai salah seorang tokoh pelengkap yang cukup memiliki peranan penting dalam geguritan itu.

3.6 Latar

Jika diperhatikan, latar tempat dan waktu dalam GS tidak lepas dari perhatian pengarang. Oleh karen itu, tempat dan waktu yang melatari GS menjadi tumpuan analisis penelitian ini. Demikian pula, pelukisan latar tempat dan waktu yang semata-mata berfungsi sebagai sebuah nama juga dibicarakan.

3.6.1 Latar tempat

Di dalam GS ini pengarang menggunakan beberapa tempat kejadian, seperti Tanjung Sekar, permandian, Puspanegara, Banjar Kawan, dan
Pura Rambutnaga di Gunung Agung. Demikian pula, ada beberapa tempat lain sebagai kelengkapan cerita.

Tanjung Sekar yang sering juga disebut Tanjungsari oleh pengarang dilukiskan untuk menggamabrkan tempat tinggal Ni Ketut Sewagati. Di samping itu, tempat juga sering di sebut-sebut oleh para tokoh sebagai tempat tinggal Ni Sewagati seorang gadis cantik yang diibaratkan sebagai bidadari yang menjelma sebagai manusia. Di tempat Tanjung Sekar ini banyak orang yang datang untuk melakukan peminangan, terutama orang

126