Kaca:Geguritan Sewagati Analisis Struktur & Fungsi.pdf/143

Kaca puniki kavalidasi

Gusti Gede uli Kawan,

boya durus I Gusti ngajengan sirih,

I Mudalara sumaur,

inggih meme titiang nunas,

raris dane,

masia kurana wuwus,

pada mijil rerawosan,

tani kauh tani kangin. (GS:32)


Terjemahan:

Bertempat tinggal di Puspanegara,

anak seorang janda Sumampir,

rupanya serasi dengan gayanya,

wajahnya menarik hati,

semua wanita,

tua muda semuanya senang,

menyayangi I Ratnasemara,

jodohnya belum ditemukan,

masih bujangan,

Tuhan belum mentakdirkan. (GS:39)


Gusti Gede dari Banjar kawan,

silakan makan sirih,

I Mudalara menjawab,

Ya Ibu saya minta,

lalu dia,

berbincang-bincang,

bersama-sama berdialog,

pembicaraannya tidak menentu. (GS:32)


Kedua kutipan di atas menggambarkan dua tempat, yaitu Puspanegara sebagai tempat tinggal I Ratnasemara. Dia adalah seorang anak janda Sumapir yang memiliki wajah yang cukup tampan sehingga semua Wanita, baik tua maupun muda, semuanya senang melihat ketampanannya. Dia juga dilukiskan sebagai seorang pemuda yang masih

132