Kaca:Geguritan Sewagati Analisis Struktur & Fungsi.pdf/31

Kaca puniki kavalidasi

lalu segera makan,

bertiga,

bersama Ibu dan Ayah,

tidak diceritakan sehabis makan,

lalu segera tidur.


(12) Kelelep jani manindra,

tan ucapan dane Ni Sewagati,

desane juni kawuwus,

maturan ka Rambutnaga,

mangodalin,

Batara di Gunung Agung,

ketog peradesaning desa,

pacang mangaturang bakti.(GS:38)


Terjemahan:

Sangat nyenyak dia tidur,

tidak disehutkan lagi Ni Sewagati,

diceritakan sekarang orang-orang sekampung,

mempersembahkan sajen ke Rambutmaga,

bersembahyang,

kepada Dewa di Gunung Agung,

semua penduduk desa,

akan mengadakan persembahyangan.


Dengan memperhatikan kutipan pupuh pangkur di atas, dapat disimpulkan sebagai berikut.


Setiap bait pupuh pangkur dibuat menjadi delapan baris. Hal itu dimaksudkan agar pembaca atau pengalun tembang pupuh durma lebih mudah membaca atau menyanyikannya Karena baris kelima menjadi tidak terlalu panjang. Baris kelima yang semestinya terdiri atas dua belas suku kata dipecah menjadi dua, masing-masing menjadi empat suku kata dan delapan suku kata. Dengan dipecahnya barts kelima itu, bunyi akhir pada baris kelima menjadi berbeda-hedu, yaitu sebagai berikut.

20