Kaca:KAJIAN NILAI GEGURITAN CUPAK GERANTANG.pdf/151

Kaca puniki kavalidasi

142


sang pedek panugrahan,

Hyang Mami,

"Inggih rarisang tiwakang !”


7. Nah kema melah ka taman
cening!”

Hyang Brahma,

matabuh wacana,

Ditu bersihin ragane!

ada telaga tetelu,

sakeng watan tembenin !”

sang kasengin umangkat,

kocap napak sampun,

tumuli raris masiram,

manut titah,

kadi sane katuduhin,

ring manah kalintang girang.


8. Asing katon ngongobin sami,

luih pisan,

tetingkahan taman,

dulurin nedeng sekare,

kembang wangi ngalup-alup,

ngiderin telagane asri,

kocap mangkin sampun usan,

mabresih kancit rauh,

wong makta raja busana,

manguranyab,

sang sideng kapti ngambilin,

sarwi angrangsuk busana.


yang menghadap dianugrahi,

oleh Batara,

”Ya silakan anugrahkan!”


"Ya baiklah kamu pergi ke
taman!?

Batara Brahma,

melanjutkan bersabda,

Di sana sucikan dirimu!

ada tiga buah telaga,

mandi dari timur mulai !"

yang dibertahu berangkat,

diceritakan sudah sampai,

lalu segera mandi,

sesuai dengan perintah,

seperti yang dijelaskan,

dalam hati amat gembira.


Setiap yang dilihat mengagumkan,

sangat indah,

penataan taman,

dengan bunga sedang mekar,

kembang harum semerbak,

mengelilingi kolam yang indah,

lalu diceritakan sudah selesai,

membersihkan diri dari datanglah,

orang membawa pakaian kebesaran,

berkilauan,

I Cupak yang sudah berhasil menerima,

lalu mengenakan busana
raja tersebut.