Kaca:KAJIAN NILAI GEGURITAN CUPAK GERANTANG.pdf/170

Kaca puniki kavalidasi

kan diri Kebetulan sekali pada saat itu sayup-sayup suara teriakan I Cupak memanggil-manggil I Gerantang dapat terdengar sehingga menyentak lamunan I Gerantang sampai batal. Lalu mereka melanjutkan perjalanan lagi yang tidak tentu arah tujuan dan tiba lah mereka di kerajaan Kediri.


Di kerajaan Ked ir i terjadi peristiwa yang merisaukan dan menyedihkan. Putri raja Raden ualuh dilarikan oleh I Benaru (mahluk rak sasa) ke dalam hutan disembunyikan dalam goa yang merupakan rumahnya. Raja, permaisuri, para menteri dan rakyat semuanya dalam keadaan bersedih dan berkabung. Raja
bersabda bahwa siapa pun yang berhasil membunuh I Benaru akan dijadikan raja dan berhak memperistri Raden Galuh. Dalam kejadian ini I Cupak dengan congkaknya mengatakan dirinya akan membunuh I Benaru. Lalu I Gerantang dengan kerendahan hatinya menyatakan bahwa dia akan mengabdi kepada baginda dan berusa ha sekuat tenaga mempertaruhkan nyawa akan membunuh I Benaru. Dengan bersenjatakan keris pusaka dan cincin pengenal, I Gerantang bersama I Cupak pergi ke tempat I Benaru. I Gerantang yang dibantu seutas tali sulur
akar hawa pohon beringin dapat mencapai mulut goa lalu masuk ke dalam menemui I Benaru. Terjadilah peristiwa perang seru yang berakhir dengan kemenangan I Gerantang. I Cupak yang mengetahui bahwa I Gerantang sudah menang lalu turun ke mulut goa dan masuk juga ke dalam. Dia ketika melihat I
Gerantang dalam keadaan payah memangku Radeh Galuh atau Tuan Putri yang sedang pingsan lalu segera dia mengambil Tuan Putri dan membawanya ke atas. I Cupak tega sekali memutuskan tali itu dengan maksud supaya I Gerantang mati kelaparan dalam goa. Tuan Putri dibawa pulang ke istana. I Cupak mengatakan I Benaru sudah mati bersama I Gerantang. Suasana kerajaan Kediri menjadi bergembira. I Cupak lalu dinobatkan menjadi raja, tetapi pernikahan masih ditu nda oleh Tuan Putri sambil menunggu I Gerantang karena beliau menyaksikan sendiri dan yakin pemuda tampan yang gagah berani itu dengan perkasa bertempur mati-matian pasti menang dan masih hidup.