Kaca:KAJIAN NILAI GEGURITAN CUPAK GERANTANG.pdf/171

Kaca puniki kavalidasi

162


Memang demikian adanya, I Gerantang masih hidup walaupun sangat menyedihkan, berkat takdir dia masih diberi umurr panjang walaupun siksaan dan derita tetap lekat bersamanya. I Gerantang dengan alat tulang-tulang Benaru yang ditancapkan pada tebing dapat selamat dari goa neraka. Namun belum waktunya untuk bersuka, di tengah jalan dihadang oleh I Cupak lalu digulung dan dikat dalam gulungan tikar dan dibuang ke dalam sungai. Pada peristiwa itu belum nasib I Gerantang mati. Untung seorang nelayan tua membuka gulungan tikar tersebut. I Gerantang dipelihara dengan baik dirumahnya.

Mulai peristiwa nelayan menjaring gulungan tikar itu mulai kehidupan yang membaik bagi nasib I Gerantang. Dia pulih kembali sebagai semula. Melalui perantara Emak Bekung istri nelayan yang menajdi emak angkatnya dengan sarana indahnya bunga, I Gerantang dapat berjumpa dengan Tuan Putri. Lalu dia dijemput dengan upacara kerajaan, dinikahkan dan dinobatkan menjadi raja. Hiduplah I Gerantang bersama rakyat Kediri dalam suasana kebahagiaan. Dengan terjadinya peristiwa tersebut juga merupakan peristiwa perubahan nasib dan tabiat I Cupak yang serakah dan tak senonoh itu mulai insaf, mulai sadar akan kehilapannya. Dengan perasaan malu untuk bertemu dengan I Gerantang lalu dia pergi dengan diam-diam. Dia yakin dengan merubah kelakuannya nasibnya pun akan turut berubah. I Gerantang akan dipakainya sebagai pedoman hidup.

Insiden berikut adalah peristiwa-peristiwa yang erat kaitannya dengan nasib kehidupan I Cupak. Hatinya yang mulai terbuka dapat melihat adanya kebenaran yang menghasilkan pahala baik yangmembahagiakan seperti halnya I Gerantang. Peristiwa besar yang merubah jalan hidup I Cupak adalah peristiwa yang menimpa kerajaan Gerobag Besi. Kerajaan tersebut diserang oleh seekor Garuda raksasa yang sangat mengerikan. Banyak penduduk dan binatang sudah menjadi mangsanya. Suasana negeri menjadi sunyi sepi. Orang-orang pada menyembunyikan diri. Pada giliran