Kaca:KAJIAN NILAI GEGURITAN CUPAK GERANTANG.pdf/174

Kaca puniki kavalidasi

165


dengan cerahnya. Dunia kelihatan terang benderang, burung-burung berkicau riang, bumi di bawah terbentang luas, di kejauhan samar-smar terbahayang negeri Gerobag Besi. Seketika keinginannya untuk pulang menjadi-jadi. Suasana Gerobag Besi terang, kuncup bunga serentak bermekaran, menyebarkan bau semerbak mewangi. Rakyat riang gembira mempersiapkan upacara penyembutan rajanya, umbul-umbul dipasang di seluruh negeri, setiap desa gong ditabuh, sungguh meriah sekali. Tuan Putri yang semenjak pernah bermimpi tidur bersama I Cupak yang telah berubah rupa menjadi pemuda tampan sekali, dia yang sudah sadar berhutang budi tidak lagi tahan menanti, sebentar-sebentar menengok lagi, ingin rasanya segera memadu rindu, bermesraan memadu kasih. Memang demikian jadinya setelah I Cupak datang yang selalu dilingkari cincin wasiat di jarinya sebagai bukti. Raja, permaisuri, para mentri bersama rakyat semua bergembira, berbahagia.

Melalui peristiwa-peristiwa itulah pengarang atau pencerita menitipkan pesan hati dan pikirannya kepada pembaca maupun endengar, baik secara tersurat maupun tersirat, seperti ide melukiskan ada kejadian supernatural atau akrodati sehingga ada yang mustahil dapat terjadi misalnya jamur tumbuh di batu, hari panas terik ada hujan jatuh dengan lebatnya disertai halilintar sambar-menyambar dengan hebatnya. Demikian juga melalui peristiwa-peristiwa lain yang memang logis.


3.1.2. Latar.

Latar atau setting merupakan tempat, waktu dan suasana peristiwa itu terjadi. Jika menurut konsep pemikiran orang Bali dapat dibandingkan dengan desa, kala, patra yaitu di mana tempatnya, kapan waktunya dan bagaimana keadaan peristiwa kejadian tersebut. Ketiganya saling berkaitan sehingga terjadinya peristiwa itu merupakan kejadian yang logis. Dengan peristiwa yang logis dan teknik penceritaan yang baik maka cerita itu akan menjadi menarik dan bagus. Melalui cerita yang menarik, pengarang akan lebih berhasil menyampaikan pesan atau kesannya yang menjadi amanat cerita kepada orang lain.