Kaca:KAJIAN NILAI GEGURITAN CUPAK GERANTANG.pdf/177

Kaca puniki kavalidasi

168


tara Brahma yang akhirnya merubah rupanya yang jelek menjadi gagah perkasa dan tampan.


3.1.3. Tokoh.

Tokoh cerita adalah pelaku yang memainkan cerita itu. Dan pelaku itu diberi watak atau karakter oleh pengarang cerita. Setiap tokoh akan diberi perwatakan yang berbeda-beda sehingga pengarang dengan mudah menitipkan pesan atau kesan yang diamanatkan melalui tokoh-tokoh tersebut. Karakter dari seorang tokoh dapat dilihat dari gambaran rupanya, tindakan yang melukiskan tingkah lakunya, perkataan yang sifatnya informasi seorang tokoh atau dialog antara tokoh yang menyatakan watak tokoh atau jaga pengarang langsung saja menyebabkan identitas ciri-ciri atau perawatan pelaku-palaku cerita tersebut seperti nama-nama, rupa, tabiat, perbuatannya yang baik atau buruk. Di dalam sebuah cerita pasti ada tokoh utama, sekunder, dan tokoh sampingan. Tokoh utama merupakan tokoh yang sangat penting atau tokoh yang memegang peranan besar dalam cerita itu yang paling banyak mendapat porsi penceritaan dan sarat dibebani dengan amanat. Sedangkan tokoh sekunder dan tokoh sampingan adalah tokoh-tokoh yang membantu tokoh utama untuk menimbulkan terjadinya peristiwa-peristiwa atau insiden yang selanjutnya membangun alur cerita itu.

Tokoh I Cupak dan I Gerantang dalam cerita geguritan Cupak Gerantang merupakan tokoh utama dan dipakai juga sebagai judul cerita oleh pengarang. Konflik I Cupak dan I Gerantang itu terus menjadi bahan cerita, bahkan I Cupak sampai cerita berakhir menjadi pokok penceritaan. Tokoh sekundernya yang banyak, yang menghadapi atau membantu tokoh utama seperti tokoh Men Bekung dan Pan Bekung keluarga miskin yang penghidupannya mencari kayu bakar ke tengah hutan, tokoh Dukuh Setting itu bersama kedua orang putrinya yang bernama I Lenga Sekar dan I Lenga Wangi, tokoh Raja Kediri bersama Permaisuri dan Putri Raja, tokoh I Benaru, tokoh Pan Bekung nelayan bersama Men Bekung pen-