Kaca:KAJIAN NILAI GEGURITAN CUPAK GERANTANG.pdf/180

Kaca puniki kavalidasi

yang setia kata dan janji, tetapi keperkasaan, kekuatan dan kesaktian tak dimilikinya. Sedangkan Tuan Putri yang cantik itu dikatakan tidak tahu diri, tidak setia, tidak tahu membalas budi, hal itu wajar saja karena wajah I Cupak yang tidak sebanding dengan paras Tuan Putri. Namun setelah Tuan Putri
dapat bermimpi bahwa I Cupak sudah berubah rupa menjadi orang yang sangat tampan lalu Tuan Putri menyesali dirinya, dia menjadi salah tingkah, sangat setia menanti kedatangan I Cupak dari pergi bertapa untuk membalas budinya, sampai sampai diagila asmara. Terkenang akan jasa I Cupak membunuh I garuda, jika tidak dia pasti sudah dimangsanya. Tokoh Si Garuda itu memang seekor binatang yang pemangsa daging tak kecuali manusia. Burung itu burung besar, burung raksasa, sudah pasti besar dan sangat kuat yang tak terkalahkan oleh binatang lain maupun manusia, kecuali manusia sakti. Dan mengenai tokoh Batara Brahma adalah tokoh yang merpakan manifestasi Tuhan yaitu bagian dari Trimurti. Bagi umat yang beragama tentu mempunyai kepercayaan dan keyakinan atas kebesaran dan kemahamuliaan Tuhan. Demikian juga terhadap kemahakuasaan, pengasih, penyayang, maha adil Batara Brahma yang dapat merubah wajah I Cupak menjadi tampan.


Tokoh-tokoh sampingan yang ada dalam cerita Cupak dan Gerantang itu seperti pemuda pemudi di desa Majalangu adalah pemuda dan pemudi yang wajar saja suka bergaul dengan orang yang bermoal, rupa cantik atau tampan, menjauhi bergaul dengan orang jahat, sehingga I Gerantang menjadi faporit, dan I
Cupak dikesampingkan. Dalam cerita ini juga diceritakan adanya binatang seperti harimau, menjangan, rusa, babi hutan, lutung dan yang lainnya yang mempunyai perasaan manusia suka menolong dan kasih sayang, sehingga I Gerantang yang menderita dalam keadaan menyedihkan sejak berada dalam goa
I Beneru sampai berada di luar goa, lalu berkat bantuan semua binatang itu, dia dapat mencapai jalan setapak lalu jalan desa untuk menuju ke istana Kediri. Tokoh orang-orang di jalan, tokoh dagang nasi dan rakyat di kerajaan Kediri maupun di