Kaca:KAJIAN NILAI GEGURITAN CUPAK GERANTANG.pdf/185

Kaca puniki kavalidasi

176

untuk menyampaikan amanat bahwa besar kecil kejahatan orang asal mau bertobat atas dosa-dosanya kepada Tuhan pasti akan mendapat pengampunanNya.

Dari insiden-insiden, tokoh-tokoh dan amanat-amanat yang ada dalam cerita Cupak dan Gerantang itu pengarang ingin menyampaikan amanat yang menjadi kepercayaan, ajaran orang Bali yang memeluk agama Hindu mengenai ajaran karma pala, perbuatan yang bak berbuat kebahagiaan dan perbuatan yang salah berbuat kesengsraan, hal ini juga berlaku secara umum.


3.2. Nilai Dalam Geguritan Cupak dan Gerantang.

Cerita Cupak dan Gerantang, cerita dua saudara laki laki kembar yang sangat berbeda rupa dan tingkah lakunya itu diramu dengan insiden-insiden dan amanat-amanat yang menark sehingga cerita itu menjadi menarik juga. Tokoh-tokoh itu mewakili pengarang untuk menyampaian amanat. Bila berita yang bagus itu diremungkan dalam-dalam teras ada hal-hal, tindakan, perbuatan, kelakuan yang sangat enting dambil hikmahnya untuk pegangan atau pedoman untuk berlaku kemudian. Hal-hal yang berharga tersebut yang ada dalam amanat dapat dikatakan juga inti sari atau nilai yang terkandung dalam cerita tersebut seperti nilai etika, nikai kesetiaan, nilai satria atau kepahlawanan dan nilai karmapala.

3.2.1. Nilai Etika

Perilaku tokoh I Gerantang dalam cerita Cupak dan Gerantang tersebut melukiskan perbuatan-perbuatan maupun tindakan-tindakan yang luhur. Dia selalu bertingkah laku sesuai dengan ajaran etika trikaya parisuda, tiga perbuatan yang baik, manacika, wacika, kayikka, berpikir, berkata, dan berbuat yang baik. Ketiga etik itu menyatu dalam dirinya dipakai cermin segala perbuatan dan tindakannya di dalam bergaul dengan sesamanya, alam sekitar dan bertakwa kepada Tuhan dengan di-