Kaca:KAJIAN NILAI GEGURITAN CUPAK GERANTANG.pdf/190

Kaca puniki kavalidasi

181


buntuti, diikuti oleh I Cupak. walaupun kepergiannya adalah karena ulah I Cupak sendiri Dia yang mengusir dia juga yang ikut pergi. Sebaliknya demikian juga I Gerantang tetap membiarkan. mengijinkan I Cupak turut serta bersamanya. Meskipun I Gerantang tahu niat i Cupak akan membunuh dirinya namun I Gerantang dengan pasrah menyerahkan diri kepada I Cupak. Setelah saling uji dalam kesetiaan untuk mencari kebenaran akhirnya I Cupak mencapai kebahagiaan dalam kehidupan.


Dalam cerita Cupak Gerantang ini tertulis jalinan ajaran panca satya yaitu satya hredaya, hendaknya berpikir yang benar dan setia akan pikiran yang benar itu. satya wacana, hendak nya berkata yang benar dan setia akan perkataan yang benar tersebut. satya laksana, berbuatlah yang benar dan setia akan pekerjaan itu, satya mitra, hormatilah dan setia kepada saudara, kawan dan sahabat. satya samaya, setialah akan janji yang disepakati. Jadi pengarang cerita Cupak Gerantang beride untuk mengamanatkan ajaran pancasatya dengan meramu nya dalam cerita sehingga merupakan nilai kesetiaan yang berguna sebagai pedoman, pegangan dalam kehidupan ini.


3.2.3. Nilai Satria.

Nilai satria atau nilai ksatria, nilai kepahlawanan mengandung makna sikap yang setia. berani, perkasa, perwira, yang jujur, seportif, dan tegas, rela berkorban tanpa pamerih dan sebagainya. Cerita Cupak Gerantang memang mempunyai nilai satria tersebut. Nilai satria itu tergambar melalui tokoh I Cupak dan I Gerantang. Perilaku I Gerantang yang lemah lembut. jujur, setia, tegas, berani, perka sa, teguh iman, rela berkorban yang dibuktikan dalam hidupnya itu adalah sebagai bukti jiwa satria. Dia tetap hormat dan kasih sayang kepada orang tuanya baik dipuji dan disanjung maupun disiksa dan dicela. Dia ka sih sayang dan setia kepada I Cupak walaupun difitnah