Kaca:KAJIAN NILAI GEGURITAN CUPAK GERANTANG.pdf/193

Kaca puniki kavalidasi

184


tang. Kedua orang tuaitu yang merupakan suami istri mulanya tak beranak, hidup dalam kemiskinan. Mereka hidup rukun, tak pernah mengeluh, selalu tawakal terhadap Tuhan, penuh dengan doa, menjauhi perbuatan jahat. Kemudian pahala yang diterimanya mereka menerima anugrah anak kembar, hidup berkecukupan, menemukan kebahagiaan. Lalu karma phala itu menimpa I Cupak dan I Gerantang. I Cupak yang merasa iri, dengki, marah lalu memfitnah I Gerantang sehingga orang tuanya mengusir I Gerantang. I Gerantang yang sudah menang melawan I Benaru, lalu tali yang menghubungkan mulut goa tempat I Benaru dengan hutan diputuskan, sehingga I Gerantang hanya menunggu mati kelaparan saja bersama bangkai I Benaru. Bukan sampai di sana saja perbuatan I Cupak malahan dia melarikan Tuan Putri Kediri dan mengaku kepada raja Kediri bahwa dina sudah membunuh I Benaru sedangkan I Gerantang sudah mati dimakan I Benaru. Kemudian ketika I Gerantang karena kuasa takdir dapat lagi kembali ke Kediri, I Cupak tanpa rasa kasihan menyiksa, membunuhnya dengan cara menggulung dalam tikar lalu membuang ke sungai. Tetapi kemurahan Tuhan masih terus berjalan sesuai dengan kebaikan, kebajikan yang dilaksanakan maka I Gerantang datang kembali ke Kediri Pada saat itu I Cupak mulai sadar, bahwa kejujuran, ketulus ik hlasan, kebenaran akan selalu menang. Maka mulai saat itu I Cupak merubah perilakunya, dia mulai mencontoh adiknya, bertobat untuk menebus dosa, berlaku sopan santun bertata krama dengan mengabdikan dirinya dikerajaan Gerobag Besi, berperang melawan I Garuda, bertapa, beryoga semadi, bertawakal pasrah kepada Tuhan. Lalu pahala yang diterima I Cupak sesuai dengan hukum karma phala itu, dia karena kejahatannya, karena perbuatan buruknya hanya sebentar saja menjadi raja Kediri. Kemudian karena dia sudah sadar mau bertobat mengakui kesalahan-kesalahannya, mau menebus dosa dan tawakal, pasrah kepada Tuhan, akhirnya dia menemukan kebahagiaan dengan menjadi raja kerajaan Gerobag Besi. Mengenai karma phala yang diterima oleh I Gerantang, yaitu karena I Gerantang dari permulaan sudah melaksanakan kebajikan