Kaca:KAJIAN NILAI GEGURITAN CUPAK GERANTANG.pdf/197

Kaca puniki kavalidasi

aturan) yang mengikatnya. Sambil menikmati alunan lagu yang merdu dapat mendengarkan ceritanya dan dapat merenungkan, meresapkan pesan-pesan amanat yang disampaikan. Kebiasaan ini secara santai dapat dilakukan pada saat mencari kayu api di hutan, di ladang, di bukit dan ketika mengetam padi beramai-ramai di sawah. Secara lebih resmi dilakukan dalam pesantian bila melak sanakan acara gegitaan dimana salah seorang anggota pesantian itu membaca geguritan Cupak dan Gerantang tersebut dengan cara mendengarkan pupuh lagu yang mengalun dan seorang lagi mengupa snya untuk lebih memperjelas serta anggota yang lainnya dengan asyik mendengarkan irama merdu dengan penjelasannya sambil mengamati jalannya cerita maupun memetik nilai-nilai luhur yang terkandung di dalamnya. Kemudian mereka bersama sebagai anggota pesantian itu mendiskusikan cerita tersebut dari segala aspeknya dengan tujuan supaya lebih meresap.


Geguritan yang lain yang terkenal dibaca pada acara gegitaan itu antara lain geguritan Tamtam, geguritan Sucita lan Subudi, geguritan Jayaprana, geguritan Sampik Ingtai, geguritan Megantaka, geguritan Pakangraras, geguritan Cilinaya dan yang lain lagi. Bila dibandingkan dengan kegiatan mabebasan, yaitu seorang anggota pa santian membaca sebuah kakawin dengan irama yang merdu sesuai dengan wirama guru lagu yang mengikat metrum kakawin itu seperti misalnya wirama sekarini, malini, wa santa tilaka, saronca, wirat dan sebagainya. Seorang anggota yang lain menerjemahkan bahasa Jawa Kuma itu ke dalam bahasa Bali. Jadi puisi Jawa Kuna lalu menjadi bahasa Bali, setelah itu dibicarakan, didiskusikan mengenai hal-hal yang penting agar mantap menguasai kakawin itu, seperti misalnya kakawin Ramayana, Bharata Yudha, Arjuna Wiwaha, Sutasoma, dan yang lainnya. Untuk lebih merakyat lagi lalu dibuat lakon yang dipertunjukkan pada pementasan wayang kulit, wayang wong, sendratari dan drama kla sik. Di samping itu ada juga cara lain lagi yaitu disadurlah menjadi cerita dalam bentuk prosa berbahasa Bali untuk buku-bacaan pada perpustakaan sekolah dan perpustakaan umum. Dengan cara itu