Kaca:KAJIAN NILAI GEGURITAN CUPAK GERANTANG.pdf/43

Kaca puniki kavalidasi

34


pantes dagang liu dini,

apa ne mencanen minab,

meh sang gumi tiben gering",

saget sang kalih miragi,

suaran asu ngulun-ngulun,

I Cupak ngetor mangucap,

"Aduh mati jani adi,

inan grubug,

mehan ento suba teka".


4. I Gerantang alon manimbal,

"Data rambang dados beli,

amargi becik terusang,

saget wenten jadma panggih,

keni ipun takenin,

napi ne ngawenang samun,

wiadin sane mencana",

I Cupak gelis nyaurin,

"Saja patut,

saget ngidih nasi maan".


5. Kocap tumiba ring pasar,

makelap dagang kapanggih,

sekadi mengkeb nagenah,


seharusnya banyak ada dagang di sini,

bencana apa mungkin yang menimpa,

kemungkinan besar terserang wabah",

tiba-tiba keduanya mendengar,

suara anjing melolong,

I Cupak gemetar berkata,

"Aduh mati sekarang dik,

raja penyakit,

mungkin itu sudah datang".


I Gerantang dengan pelan menjawab,

"Mengapa macam-macam abang pikir,

lebih baik teruskan berjalan,

mudah-mudahan ada orang yang dijumpa.

dialah yang ditanyai,

apa yang menyebabkan sepi,

ataupun yang menjadi bencana",

I Cupak segera menyahut,

"Sungguh benar,

mungkin juga dapat minta nasi".


Diceritakan tiba di pasar,

sepintas terlihat ada dagang,

tempatnya agak tersembunyi,